script src='' type='text/javascript'/> Ke Pasar Membeli Talas ǀ Sampai Di Rumah Terasa Capai ǀ Saat Muda Janganlah Malas ǀ Agar Cita-cita Kalian Tercapai

Rabu, 28 Desember 2011

Bapak Kedokteran Dunia


Ibnu Sina lahir pada 980 M di Afsyanah, sebiah kota kecil di wilayah Uzbekistan saat ini. Ayahnya yang berasal dari Balkh Khorasan adalah seorang pegawai tinggi pada masa Dinasti  Samaniah (819-1005).

Sejak kecil, Ibnu Sina sudah menunjukan kepandaian yang luar biasa. Di usia lima tahun, dia telah belajar menghafal Al-Quran. Selain itu, dia juga belajar ilmu-ilmu agama. Ilmu kedokteran baru dipelajarinya pada usia 16  tahun. Tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit dan melalui perhitungannya sendiri, Ibnu Sina juga menemukan metode-metode baru dari perawatan.
Profesi Ibnu Sina di bidang kedokteran dimulai sejak umur 17 tahun. Kepopulerannya sebagai dokter bermula ketika dia berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansur (976-997), salah seorang penguasa Dinasti Samaniah. Banyak tabib dan ahli yang hidup pada masa itu tidak berhasil menyembuhkan penyakit sang raja.
Sebagai penghargaan, sang raja meminta Ibnu Sina menetap di istana, paling tidak untuk sementara waktu selama sang raja dalam proses penyembuhan. Akan tetapi, dia menolaknya  dengan halus. Sebagai gantinya, dia hanya meminta izin untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Siapa sangka, dari sanalah ilmunya yang luas semakin bertambah.
Ibnu Sina juga ahli dalam bidang matematika, logika, fisika, geometri, astronomi, metafisika, dan filosofi. Pada usia 18 tahun dia memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan. Tidak hanya itu, dia juga mendalami masalah-masalah fikih dan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran untuk mendukung pandangan-pandangan filsafatnya.
Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya  meninggal. Setelah kematian ayahnya, dia mulai berkelana, menyebarkan ilmu, dan mencari ilmu yang baru. Tempat pertama yang menjadi tujuannya setelah hari duka itu adalah Jurjan, sebuah kota di Timur Tengah. Disinilah dia bertemu dengan sastrawan dan ulama besar Abu Raihan Al-Biruni. Dia pun berguru kapada Al-Biruni.
Setelah itu Ibnu Sina melanjutkan perjalanannya untuk menuntu ilmu. Rayy dan Hamadan adalah kota selanjutnya, sebuah kota tempat karyanya yang spektakuler Qanun Fi Thib mulai ditulis. Di tempat ini pula dia banyak berjasa, terutama kepada Raja Hamadan. Seakan tak pernah lelah, dia melanjutkan lagi pengembaraannya, kali ini daerah Iran menjadi tujuannya. Di sepanjang jalan yang dilaluinya itu, banyak lehir karya-karya besar yang memberikan manfaat besar pada dunia ilmu kedokteran khususnya.
Tentu tak berlebihan bila Ibnu Sina mendapat julukan Bapak Kedokteran Dunia. Perkembangan dunia kedokteran awal tidak dapat terlepas dari nama besarnya. Dia juga banyak menyumbangkan karya-karya asli dalam dunia kedokteran. Dalam Qanun Fi Thib misalnya, dia menulis ensiklopedia dengan jumlah jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Dia juga orang yang memperkenalkan penyembuhan secara sistematis dan ini dijadikan rujukan selama tujuh abad lamanya.
Ibnu Sina bahkan mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya. Dia lalu berkesimpulan bahwa setiap bagian tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki kuku, saling berhubungan.
Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali merumuskan bahwa kesehatan fisik dan kesehatan jiwa berkaitan dan saling mendukung. Lebih khusus lagi, dia mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama patologi dan farmasi yang menjadi bagian penting dari ilmu kedokteran.
Selain The Canon of Medicine, kitab karya Ibnu Sina yang tidak kalah dahsyatnya adalah Asy-Syifa. Ini adalah kitab tentang cara-cara pengobatan sekaligus obatnya. Kitab ini di dunia ilmu kedokteran menjadi semacam ensikopedia filosofi dunia kedokteran. Dalam bahasan latin, Kitab ini di kenal dengan nama Sanati.
Ibnu Sina wafat pada 1037 M di Hamdan, Iran. Dia pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia.

Semoga Postingan Ini Bermanfaat....



Artikel Lain Yang Mungkin Anda Cari:



0 komentar:

Posting Komentar